Skip-To-Main

Objek wisata unggulan

Tambak Batu Shuangxin (Tambak Batu Hati Kembar)
Tambak Batu Shuangxin
(Tambak Batu Hati Kembar)

Tambak batu yang menunjukkan kebijaksaan leluhur, merupakan jebakan ikan yang dibuat dengan menggunakan batu basalt dan terumbu karang. Dikarenakan bentuknya yang romantis, Tambak Batu Shuangxin Qimei menarik banyak pasangan kekasih untuk datang, dan kemudian menjadi atraksi representatif pariwisata Penghu. Tambak Batu Shuangxin adalah tambak batu yang pelestariannya paling sempurna dari antara banyak tambak batu di wilayah Penghu. Jika ingin melihat Tambak Batu Shuangxin, harus terlebih dulu memastikan waktu ombak surut tiap hari, baru dapat lancar melihat bentuk Tambak Batu Shuangxin dengan sempurna.

  • Tambak Batu Shuangxin Desa Qimei Kabupaten Penghu
Basalt Pilar Daguoye
Basalt Pilar Daguoye

Saat masa pemerintahan Jepang, di tepi laut Daguoye dibangun dermaga untuk menghubungkan lalu lintas maritim antara Magong dan Xiyu. Saat menggali batu dan tanah, tanpa sengaja menggali bentangan batu basalt berbentuk pilar indah yang terkubur dan terlelap selama ribuan tahun dalam tanah. Dapat dikatakan sebagai batu basalt pilar yang mudah diakses di pulau Penghu.

  • Desa Chidong No. 10, Kotapraja Xiyu, Kabupaten Penghu
Gua Fenggui
Gua Fenggui

“Fenggui Ting Tao” (Ting Tao berarti mendengar ombak) merupakan objek wisata terkenal Penghu. Desa Fenggui terletak di ujung semenanjung Fenggui. Penduduk lokal Penghu menyebutnya sebagai “Ekor Fenggui”. Kekar batu basalt berbentuk pilar yang berkumpul di pesisir selatan sangat berkembang. Oleh karena erosi ombak laut sehingga membentuk parit laut yang sempit dan panjang, bagian dasar parit laut kembali terkena erosi menjadi gua laut, dan kemudian gua laut mengikuti celah dari kekar membentuk satu lubang kecil yang tembus hingga ke permukaan tanah. Setiap kali angin selatan berhembus saat pasang, ombak masuk mengikuti parit laut sehingga udara di dalam gua laut mengalami tekanan, menyebabkan air laut menyembur dari celah sehingga mengeluarkan bunyi siulan yang seolah seperti suara tungku.

  • Gua Fenggui Desa Fenggui Kota Magong Kabupaten Penghu
Kawasan Rekreasi Beiliao
Kawasan Rekreasi Beiliao

Saat surut, di antara sepanjang pesisir sisi timur di bawah Gunung Kueibi dan “Pulau Chi” yang tak berpenghuni akan muncul jalan setapak kerikil berbentuk S. Beberapa tahun terakhir menjadi salah satu lokasi ekowisata bermain air bagi wisatawan. Akan tetapi, dikarenakan kecepatan air menutupi kaki saat kembali pasang sangatlah cepat, Anda harus memperkirakan pasang surut dengan tepat dan mempersingkat waktu singgah agar terhindar dari bahaya. Asal mula nama Gunung Kueibi: saat memandang pesisir pantai Gunung Kueibi dari atas laut, dinding gunung terlihat mirip dengan seekor penyu yang menelungkup di atas laut, maka tempat ini disebut “Gunung Guibi” (gunung dinding kura-kura). Kemudian cendekiawan kekaisaran Penghu, CAI, TING-LAN, menuliskan “Kueibi” yang memiliki suara hononim dengan Guibi ke dalam puisi “Kuei bi shuang hui lie su lian”, yang terdaftar sebagai salah satu dari delapan pemandangan Penghu. Kueibi berarti rasi bintang Kaki (Kuei) dan rasi bintang Dinding (Bi) di langit. Kuei bi shuang hui menggambarkan bintang-bintang yang memenuhi langit dan lampu kapal nelayan di atas permukaan laut yang saling memantul menciptakan pemandangan alam yang indah.

  • Desa Beiliao Kotapraja Huxi Kabupaten Penghu
Pulau Jibei
Pulau Jibei

Luas seluruh Pulau Jibei sekitar 3,1 km2, panjang pesisir pantai sekitar 13 km, merupakan pulau terbesar di laut utara, juga objek wisata paling populer dalam negeri. Pantai pasir dan tanjung indah yang terbentuk dari bentuk lahan endapan laut, merupakan fitur topografi yang paling istimewa. Distribusi tambak batu wilayah perairan laut Pulau Jibei rapat. Saat ini hanya 88 buah yang tersisa, yaitu satu per tujuh dari 580 lebih tambak batu di seluruh kabupaten. Saat surut, dari tempat kecil lokal yang terkenal Hongwanzi, Anda dapat mengarungi air berjalan menuju Pulau Guo di sisi barat laut. Distribusi tambak batu di kedua sisi pesisir barat dan timur Hongwanzi padat, jumlahnya menduduki setengah dari tambak batu Pulau Jibei (sekitar 40 buah). Penduduk di sini memanfaatkan zona intertidal dan membuat jebakan untuk menangkap ikan dari tumpukan dan potongan batu basalt, merupakan suatu lanskap budaya humaniora Pulau Jibei yang paling khas.

  • Pulau Jibei Kotapraja Baisha Kabupaten Penghu
Mercusuar Pulau Yuweng
Mercusuar Pulau Yuweng

Mercusuar mulai dibangun pada tahun 1778. Awalnya berupa mercusuar batu tujuh tingkat bernama “Cahaya menara Pulau Xi”. Hingga tahun 1875, diubah menjadi struktur bergaya Barat dan dinamakan “Mercusuar Pulau Yuweng” yang Anda jumpai saat ini. Saat terdaftar menjadi monumen bersejarah dalam beberapa tahun terakhir, sesuai saran warga, secara resmi diberi nama “Mercusuar Pulau Xi”. Mercusuar berdiri di atas platform granit, diameter bagian bawah sekitar 2,5 m, tubuh menara semakin ke atas sedikit mengecil, perbandingan tinggi puncak menara dan tubuh menara sekitar 1:2, tinggi menara 11 m, tinggi lampu 60,7 m.

  • Desa Wai’an RT 35 No. 195 Kotapraja Xiyu Kabupaten Penghu
Kawasan Konservasi Pemukiman Tradisional Erkan
Kawasan Konservasi Pemukiman Tradisional Erkan

Pada tahun 2001, Desa Erkan ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri sebagai kawasan konservasi pemukiman tradisional pertama dalam negeri. Rumah kuno yang beberapa tahun terakhir selesai diperbaiki diserahkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh “Asosiasi pemukiman Desa Erkan”, yang kemudian mengembangkannya menjadi berbagai aula pameran kecil yang memiliki fitur budaya lokal. Ada aula kehidupan rakyat, aula zona interdal, museum komunitas, aula pengobatan Cina, aula permainan anak, aula lagu pujian, dan lain-lain. Saat memasuki Erkan, yang paling menarik perhatian adalah banyak lagu pujian karya penduduk lokal yang digantung di atas dinding rumah kuno. Isinya menggambarkan kisah kehidupan atau menyampaikan kerinduan antara pria dan wanita.

  • Kawasan konservasi pemukiman tradisional Erkan Kotapraja Xiyu Kabupaten Penghu
Taman Lintou
Taman Lintou

Desa Lintou mendapatkan namanya dikarenakan dulu di sisi tenggara pemukiman terdapat alur sungai di mana kedua sisinya tumbuh pandan duri (Lintou). Konon pandan duri ini tumbuh di seluruh Taman Lintou saat ini dan di hamparan luas pantai pasir di timur. Pantai pasir Taman Lintou meregang hingga 3 desa, yaitu, Jianshan, Lintou, dan Aimen. Dengan total panjang mencapai lebih dari 3.000 m, Pantai pasir Taman Lintou merupakan pantai pasir terpanjang di seluruh Penghu. Mengitari pesisir sisi selatan Kotapraja Huxi, pemandangannya indah dan megah, memiliki kualitas pasir pantai padat dan air laut jernih, merupakan sebuah hamparan “pantai pasir lapisan fragmen koral putih” yang bersih dan cantik.

  • Desa Lintou Kotapraja Huxi Kabupaten Penghu
Jembatan Besar Lintas Samudera Penghu
Jembatan Besar Lintas Samudera Penghu

Total panjang Jembatan Besar Lintas Samudera Penghu 2.494 m. Kanal Houmen (Gerbang Raungan) yang melintasi dua pulau, Baisha dan Xiyu, secara horizontal memiliki aliran air yang deras, merupakan arus berbahaya kedua di perairan laut Penghu. Setiap tahun saat musim dingin angin timur laut datang, ombak sangat besar, susah untuk mengemudikan kapal. Oleh karena ini, jembatan lintas samudera mulai dibangun pada tahun 1965 untuk memecahkan kesulitan transportasi Pulau Yuweng. Jembatan selesai dibangun dan mulai digunakan pada tahun 1970. Kemudian, dikarenakan korosi parah pada jembatan dan jembatan roboh, pada tahun 1984 kembali memperluas dan meninggikan lahan dan pada tahun 1996 selesai dibangun dan digunakan menjadi jembatan baru dengan jalur kendaraan ganda. Melihat dari jauh seperti pelangi di atas laut, tidak hanya memiliki nilai pariwisata, juga membuat transportasi antara Xiyu dan Baisha lancar tanpa hambatan.

  • Jembatan yang menghubungkan Desa Baisha dan Desa Xiyu Kabupaten Penghu
Pantai Aimen
Pantai Aimen

Pantai Aimen terbentuk dari lapisan serpihan koral dan cangkang, sisa-sisaForaminifera, dan lain-lain. Di antaranya, Foraminifera berbentuk bintang paling membuat wisatawan takjub. Pantai Aimen semula tidak diketahui orang. Kepala Desa Aimen dimulai dari tahun 1998 membawa anaknya untuk memulai sendiri perencanaan pembangunan kembali komunitas dan pantai, memasang jala penghambat pasir dan fasilitas lainnya untuk mencegat kikisan angin pasir yang dibawa angin musim timur laut yang perlahan-lahan menumpuk. Kerja keras mereka akhirnya memperoleh perhatian pemerintah kabupaten dan kantor manajemen Kawasan Wisata Nasional Penghu yang menyisihkan dana untuk membangun kembali Pantai Aimen. Pantai Aimen kemudian menjadi pantai cantik favorit para wisatawan. Saat musim panas, Pantai Aimen terlebih lagi menjadi pilihan yang bagus untuk pemain aktivitas air.

  • Desa Aimen Kotapraja Huxi Kabupaten Penghu
Open
Top